Seorang dosen berdiri
di depan kelas dengan batu-batu dengan berbagai ukuran di atas mejanya.
Saat memulai kuliahnya, sang dosen mengambil sebuah ember plastik kosong
dengan diameter 20 cm dan tinggi 20 cm. Lalu ia mengisi dengan batu yg
hampir bulat dengan diameter 18 cm. Dan bertanya pada mahasiswanya,
apakah ember ini sudah terisi penuh? Hampir serentak mahasiswanya
menjawab bahwa ember sudah penuh.
Dosen mengambil pasir dan memasukkan ke dalam ember dan mengoyang-goyangkannya hingga pasir itu mengisi sela-sela yg kosong dalam ember.
Kemudian
sang dosen mengambil batu-batu kerikil dan memasukkan ke dalam ember
dan menggoyang-goyangkan ember tersebut, sehingga kerikil tadi mengisi
sela-sela yg kosong dalam ember. Mahasiswanya tertawa.
“Apakah sekarang embernya sudah penuh?”, tanya sang dosen. Mahasiswanya setuju bahwa sekarang ember sudah penuh.
Dosen mengambil pasir dan memasukkan ke dalam ember dan mengoyang-goyangkannya hingga pasir itu mengisi sela-sela yg kosong dalam ember.
“Sekarang”, kata sang dosen, “Ini adalah gambaran kehidupan kita”.
“Ember
ini adalah bagaikan ruang dalam kehidupan, batu besar ini adalah
hal-hal utama dalam kehidupan kita seperti keluarga, pasangan,
kesehatan, atau apapun yang ketika kita kehilangan hal itu kita merasa
ada yang hilang dari dalam diri kita.”
“Kerikil-kerikil
ini adalah hal-hal penting yang menunjang faktor utama dalam kehidupan.
Misalnya, pekerjaan, rumah, mobil atau yang lainnya.”
“Pasir
adalah hal-hal kecil dalam hidup dimana ketika kita tidak
mendapatkannya, hidup kita tetap bisa berjalan normal. Misalnya,
kesenangan dan lain-lain.”
“Ketika
kita mengisi ember ini dengan kerikil dan pasir lebih dulu, maka tidak
lagi tempat untuk batu yang besar. Sama dengan kehidupan ini, ketika
kita mengisi hidup ini dengan hal-hal yang kecil terlebih dahulu maka
tidak ada lagi ruang dalam kehidupan kita untuk hal-hal yang sangat
penting.”
“Jadi,
tentukan prioritas dalam hidup Anda. Buatlah hal-hal utama dalam hidup
Anda sebagai prioritas yang pertama. Dan gunakan lebih banyak waktu dan
tenaga Anda untuk mengejar prioritas pertama ini. Sisanya adalah untuk
mengerjakan hal-hal kecil.
~ in memoriam Stephen R. Covey (October 24, 1932 – July 16, 2012) ~
~ in memoriam Stephen R. Covey (October 24, 1932 – July 16, 2012) ~